Nama : Sulistiani
NPM : 0118157
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Semester : V
Kelas : Reguler Sore
Mata Kuliah : Metode Penelitian Komunikasi Kuantitatif
Dosen Pengampu : Dr. H. Syaparman, M.Si
Tugas :
Membuat Judul Penelitian beserta Permasalahan nya.
1. JUDUL :
PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP MAHASISWA STISIPOL CANDRADIMUKA
LATAR BELAKANG MASALAH :
Internet merupakan produk teknologi yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebagai produk teknologi, maka internet dapat memunculkan jenis interaksi sosial baru yang berbeda dengan interaksi sosial sebelumnya. Jika pada masa lalu masyarakat berinteraksi secara face to face communication, maka dewasa ini masyarakat berinteraksi di dunia maya atau melalui interaksi sosial online. Teman-teman di jejaring sosial pun nampak lebih dekat dan nyata dibanding keberadaan tetangga kita sendiri. Orang-orang kemudian menjadi begitu terobsesi dengan dunia maya dan menarik diri dari lingkungan sosialnya. Hal inilah yang kemudian menimbulkan berbagai gangguan kepribadian seperti sikap menyendiri, anti-sosial cenderung tidak peka dengan kebutuhan orang sekitar, individualistis dan lain-lain. Pemanfaatan internet akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Media internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media komunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian yang tak terpisahkan dari dunia bisnis, industri, pendidikan, dan pergaulan sosial. Khususnya pada media sosial yang pertumbuhannya sangat meningkat. Media sosial yang marak belakangan ini seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Tiktok dan Whatsapp adalah produk teknologi media baru yang kini sedang digemari banyak kalangan.
Penggunaan media sosial saat ini lebih banyak digunakan untuk menunjukkan eksistensi diri yang berlebihan hingga terkadang tidak ada batas antara kehidupan nyata dan kehidupan di dunia maya. Media sosial kini bisa dimanfaatkan lebih jauh. Tidak hanya untuk memberi kabar tentang keberadaan saja, lebih dari itu media sosial kini sudah bisa digunakan sebagai sarana pengganti kehidupan kita di dunia maya. Seperti mengirim pesan, berkomentar terhadap pesan orang lain, menjalin pertemanan lebih banyak, mencari pasangan, berkirim foto, ruang untuk saling tukar pendapat dan lain sebagainya. Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer dari setiap orang, dikarenakan adanya kebutuhan akan informasi, hiburan, pendidikan, dan akses pengetahuan dari belahan bumi yang berbeda. Kemajuan teknologi dan informasi serta semakin cangggihnya perangkat-perangkat yang diproduksi oleh industri seperti menghadirkan dunia dalam genggaman. Majunya teknologi dan arus informasi membuat masyarakat Indonesia lebih terbuka pada pengetahuan global. Tidak bisa dipungkiri lagi perkembangan media ikut juga berperan aktif dalam perubahan gaya hidup seseorang baik media elektronik, cetak maupun online. Dilihat dari era modern sekarang ini media sosial bukan hanya sekedar media komunikasi namun sudah menjadi bagian dari gaya hidup manusia khususnya golongan muda atau pelajar dan mahasiswa.
Dalam setiap kehidupan kita sudah mengenal apa yang namanya gaya hidup, gaya hidup adalah sesuatu yang selalu ada dan dipraktekan oleh manusia disekelilingnya. Gaya hidup juga sudah menjadi panutan bagi orang-orang yang mengenalnya, karena dengan seperti itu akan nampak cara hidup yang mereka inginkan, sesuai kebutuhan mereka tanpa harus memikirkan orang lain, asiknya gaya hidup juga bisa dirasakan oleh beberapa mahasiswa yang masih melihat trend-trend gaya hidup sekarang ataupun masa depan, yang lebih dikenal dengan gaya hidup modern. Gaya hidup juga sangat berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi.
Gambaran gaya hidup mahasiwa yang diharapkan yakni mahasiswa merupakan sekelompok pemuda yang mengisi waktunya dengan belajar untuk menambah pengetahuan, ketrampilan, keahlian, serta mengisi kegiatan mereka dengan berbagai macam kegiatan yang positif sehingga akan memiliki orientasi ke masa depan sebagai manusia yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa. Dengan mengikuti berbagai aktivitas kampus, aktif di kelas, maupun dalam hal organisasi, dan lain sebagainya. Berpikir secara rasional dengan perkembangan media sosial yang ada, tidak memilih serta merta akan kepuasan tapi kebutuhan. Tidak tergoda akan pengaruh yang berkembang diluar sana karena tetap fokus pada masa perkuliahannya. Maksuknya perilaku konsumtif tersebut membawa perubahan pada gaya hidup mahasiswa. Perilaku konsumtif mahasiswa yang mulai terbiasa lama kelamaan mulai menjadi kebiasaan yang menjadikan sebuah gaya hidup.
Hal ini membawa mahasiswa ke dalam tindakan yang mementingkan penampilan luar mereka, harga diri mereka, serta bagaimana mengikuti perkembangan dilingkungan sekitar supaya setara, kebiasaan ini menjadikan mereka sulit untuk bersikap rasional yang pada mulanya mahasiswa diharapkan mampu bertindak rasional dalam menyikapi perkembangna yang ada. Menjadikan mahasiswa tidak lagi berorientasi pada masa depan, justru berorientasi pada gaya hidup yang mereka jalani pada masa sekarang. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, yang seharusnya kampus merupakan tempat mahasiswa memperoleh ilmu pengetahuan, bertukar pikiran, bersosialisasi sesama mahasiswa, dan lain sebagainya. Namun yang terlihat kampus dijadikan ajang pamer penampilan dan gaya hidup mereka. Sehingga ketika banyak mahasiswa menerapkan gaya hidup konsumtif, kehidupan kampus semakin tidak jelas. Mahasiswa yang memiliki kemampuan dalam hal finansial menjadi mudah terpengaruh untuk memenuhi gaya hidup yang konsumtif tersebut. Mahasiswa akan dianggap mengikuti perkembangan zaman apabila telah membeli dan memakai barang-barang dengan merek terkenal, bukan lagi melalui prestasi. Sebagian mahasiswa lain yang berada dalam tingkat ekonomi menengah juga mengikuti gaya hidup konsumtif akibat tuntutan pergaulan. Sehingga sebagian mahasiswa kini hanya mementingkan penampilan, gengsi, dan mengikuti lingkungan sekitar.
Uang saku mahasiswa lebih dipentingkan untuk membeli sesuatu yang menjadi keinginan mereka dibanding dengan membeli perlengkapan kampus yang lebih penting sebagai pendukung kuliah. Terkait dengan gaya hidup mahasiswa sebagai pelaku ekonomi hal yang tepat adalah mengutamakan kebutuhan yang prioritas bukan pada eksistensi di lingkungan perkuliahan.
2. JUDUL :
EKSPLORASI PENGETAHUAN REMAJA TERHADAP MEDIA SOSIAL
LATAR BELAKANG MASALAH :
Perkembangan media massa saat ini erat kaitannya dengan komunikasi. Disadari atau tidak, manusia selalu melakukan interaksi sosialnya melalui komunikasi, baik lisan maupun tulisan dalam menyampaikan informasi secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini memicu media massa sebagai teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang. Tidak hanya dari segi kuantitasnya, media massa juga berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Everett M. Rogers seperti dikutip Onong Uchjana menyatakan bahwa media massa terbagi menjadi dua jenis yakni, media massa modern dan media massa tradisional. Adapun media massa modern, seperti: surat kabar, radio, televisi, dan bioskop, sedangkan media massa tradisional terdiri dari teater, film, dan sebagainya.
Sebagai wadah yang bergerak dibidang pencarian, pengolahan, dan penyebarluasan informasi, media massa berperan penting bagi masyarakat yang semakin komsumtif akan informasi. McLuhan mengatakan bahwa media massa merupakan perpanjangan dari alat indera. Radio merupakan perpanjangan dari telinga, surat kabar perpanjangan dari mata, dan televisi perpanjangan dari keduanya.
Dengan radio seseorang dapat mendengar sesuatu yang berasal dari jarak jauh, dengan surat kabar seseorang dapat melihat sesuatu yang berasal dari jarak jauh pula. Sebab itulah media massa memiliki beragam fungsi, diantaranya sebagai pemberi informasi, pendidik, pemberi hiburan, dan mempengaruhi. Informasi dibutuhkan oleh siapa saja, baik sekadar menyimak peristiwa, menyimak gagasan, ataupun menyimak pendapat orang lain. Fungsi tersebut menjadikan masyarakat semakin bergantung pada media massa.
Hal ini menimbulkan beragam kemajuan teknologi dibidang komunikasi massa, seperti kemampuan percetakan yang menghasilkan ribuan ekslamper surat kabar dalam waktu yang relatif cepat, kemajuan teknologi dibidang radio yang mampu menjangkau jarak lebih jauh dengan kualitas suara yang jernih, kemajuan teknologi dibidang televisi yang dengan kemampuan satelitnya mampu menjangkau masyarakat hampir diseluruh dunia dengan audio visualnya, serta kemajuan teknologi terbaru yakni new media yang erat kaitannya dengan internet, hampir mencakupi segala aspek kehidupan manusia dibidang informasi dan komunikasi.
Di era globalisasi seperti ini, media terpenting dan memiliki jaringan paling luas adalah internet. LaQuey menyatakan bahwa internet merupakan jaringan dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras. Namun seiring perkembangannya, internet kini menjadi sarana informasi dan komunikasi yang sangat cepat dan efektif. Hampir semua media dan kebutuhan masyarakat dikoneksikan melalui internet. Artinya, internet dapat dikatakan sebagai media komunikasi massa, merujuk pada pendapat para ahli yang mengatakan bahwa yang dimaksud komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, yang jelasnya merupakan singkatan dari komunikasi media massa. Belum ada, untuk tidak mengatakan tidak ada, bentuk media dari definisi komunikasi massa yang memasukkan internet dalam media massa. Padahal jika ditinjau dari ciri, fungsi dan elemennya, internet jelas masuk dalam bentuk komunikasi massa. Dengan demikian, bentuk media komunikasi massa bisa ditambah dengan internet.
Data terbaru We Are Sosial menyatakan, pengguna internet aktif di seluruh dunia kini mencapai angka 3,17 miliar. Dari tahun ketahun, jumlah pengguna internet bertambah hingga 7,6 persen. Pertumbuhan pengguna internet ini juga berpengaruh terhadap pertumbuhan media sosial dan mobile. Dari laporan yang sama, pengguna media sosial aktif kini mencapai 2,2 miliar, sedangkan pengguna mobile mencapai 3,7 miliar.
Di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan, penggunaan internet hingga saat ini mencapai 82 juta orang. Jumlah pengguna internet tersebut, 80 persen diantaranya adalah remaja.6 Terkhusus di Provinsi Sulawesi Selatan, pengguna internet sudah mencapai sekitar 15,3%, dari skala pembanding kabupaten ataupun kota yang berada di Sulawesi selatan, pengguna internet terbanyak berada di kota Makassar yang mencapai 37,8%. Jumlah tersebut diprediksikan akan terus bertambah dikarenakan tersedianya fasilitas yang memadai untuk terhubung dengan internet.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat, tak terkecuali perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang menghasilkan beragam produk guna memenuhi kebutuhan manusia dalam aspek komunikasi dan informasi. Produk teknologi informasi dan komunikasi ini pun memicu terciptanya jenis-jenis media baru (new media). Salah satu jenis media baru yang kehadirannya begitu banyak menyita perhatiaan masyarakat terkhusus pada remaja di Indonesia adalah media sosial.
Media sosial merupakan medium internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan diri dengan cara berinterkasi, bekerjasama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual. Selain itu, dalam media sosial penyebaran informasi tidak lagi satu arah seperti media konvensional pada umumnya, pengguna juga dapat berbagi ataupun bertukar konten, file, foto, ataupun video dalam laman pribadi, serta sebagai sarana promosi sebuah brand, barang, onlineshop, dan sebagainya. Bill Gates seperti yang dikutip oleh lestari mengatakan bahwa “kita sedang melintasi suatu batas teknologi yang senantiasa merubah cara kita berfikir, belajar, bekerja, bergaul, dan berbelanja”. Hal ini terbukti berdasarkan fitur-fitur dari media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya sulit dilakukan seperti, berinteraksi, berekspresi tanpa mengenal batas jarak, tempat, dan waktu. Apa yang diramalkan oleh McLuhan ditahun 1950-an perihal perkembangan teknologi yang menjadikan kita bertumpuh pada sebuah domain (media sosial) yang memungkinkan pengguna mampu berinteraksi dan bertukar konten dalam sebuah wadah tersendiri nampaknya menjadi kenyataan. Selain membawa dampak positif terhadap kemudahan akses informasi dan komunikasi, media sosial juga membawa begitu banyak dampak buruk bagi masyarakat. Dalam kurung waktu 3-4 tahun terakhir ini, banyak pemberitaan buruk di media cetak, media elektronik, maupun media online perihal penyalahgunaan situs jejaring sosial, terkhusus pada kasus-kasus yang menimpa remaja di Indonesia. Mulai dari kasus penculikan, penipuan, pemerkosaan, pencemaran nama baik, prostitusi online bahkan yang lebih parahnya yakni kasus pembunuhan. Tidak seperti orang dewasa yang pada umumnya sudah mampu mem-filter hal-hal baik ataupun buruk dari penggunaan media sosial. Sebaliknya, remaja belum mampu memilah aktivitas media sosial yang bermanfaat bagi mereka. Remaja cenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan sosial tanpa mempertimbangkan efek positif ataupun negatif yang akan diterima saat melakukan aktivitas pada media sosial tertentu.
Pentingnya pengetahuan terhadap media sosial kiranya mampu mengurangi jumlah penyalahgunaan situs jejaring sosial oleh remaja di Indonesia. Pengetahuan sebagai salah satu faktor berkembangannya domain kognitif terkhusus pada remaja, sangat membantu remaja untuk memilah aktivitas penggunaan media sosial yang positif bagi mereka. Natoadmodjo mengatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam terbentuknya perilaku ataupun tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih lama bertahan dibanding perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Hadirnya media sosial sebagai salah satu aplikasi berbasis internet serta maraknya penggunaan smartphone, komputer dan laptop sebagai sarana penunjang dalam mengakses media sosial merupakan hal yang lumrah dikalangan remaja, khususnya remaja yang berstatus pelajar atau siswa. Panji menyatakan terdapat tiga motivasi remaja menggunakan media sosial : (1) Sebagai sarana untuk mencari informasi, (2) Sebagai sarana untuk terhubung dengan teman lama dan baru, (3) Sebagai sarana hiburan. Sarana informasi didorong oleh tugas-tugas sekolah, sarana untuk terhubung dengan teman dan hiburan di dorong oleh kebutuhan pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar