Apa itu Media Cetak & Kit?
I. MEDIA CETAK
A. Pengertian Media Cetak
Media cetak merupakan media tertua yang ada dimuka bumi. Media cetak berawal dari media yang disebut dengan Acta Diuna dan Acta Senatus dikerajaan romawi, kemudian berkembang pesat setelah Johanes Guttenberg menemukan mesin cetak hingga kini sudah beragam bentuknya, seperti surat kabar, tabloid, dan majalah.
Media cetak adalah segala barang cetak yang dipergunakan sebagai sarana penyampaian pesan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya macam-macam media cetak pada umumnya.
Sejarah media modern berawal dari buku cetak. Meskipun pada awalnya upaya pencetakan buku hanyalah merupakan upaya penggunaan alat teknik untuk memproduksi teks yang sama atau hampir sama, yang telah disalin dalam jumlah yang besar, namun upaya itu tentu saja masih dapat disebut semacam revolusi. Lambat laun perkembangan buku cetak mengalami perubahan dalam segi isi semakin bersifat sekular dan praktis. Kemudian semakin banyak pula karya populer, khususnya dalam wujud brosur dan pamflet politik dan
agama yang ditulis dalam bahasa daerah, yang ikut berperan dalam proses transformasi abad pertengahan. Jadi, pada masa terjadinya revolusi dalam masyarakat buku pun ikut memainkan peran yang tidak dapat dipisahkan dari proses revolusi itu sendiri.
Hampir dua ratus tahun setelah ditemukannya percetakan barulah apa yang sekarang ini kita kenal sebagai surat kabar prototif dapat dibedakan dengan surat edaran, pamflet, dan buku berita akhir abad keenam belas dan abad ketujuh belas. Dalam kenyataannya terbukti bahwa suratlah yang merupakan bentuk awal dari surat kabar, bukannya lembaran yang berbentuk buku. Surat edaran diedarkan melalui pelayanan pos yang belum sempurna dan berperan terutama untuk menyebarluaskan berita menyangkut peristiwa yang ada hubungannya dengan perdagangan internasional. Jadi, munculnya surat kabar merupakan pengembangan suatu kegiatan yang sudah lama berlangsung dalam dunia diplomasi dan dilingkungan dunia usaha. Surat kabar pada masa awal ditandai oleh: wujud yang tetap; bersifat komersial (dijual secara bebas); bertujuan banyak (memberi informasi, mencatat, menyajikan adpertensi, hiiburan, dan desas-desus); bersifat umum dan terbuka.
Dalam konsep pengertian diatas, media cetak (surat kabar dan majalah) memiliki kadar inovasi yang lebih tinggi daripada buku cetak
, penemuan (invensi) bentuk karya tulis, sosial dan budaya yang baru. Meskipun pada masa itu pandangan yang muncul tidak demikian adanya. Kekhususan surat kabar, jika dibandingkan dengan sarana komunikasi budaya lainnya, terletak pada individualisme, orientasi pada kenyataan, kegunaan, sekularitas (nilai–nilai), dan kecocokannya dengan tuntutan kebutuhan kelas sosial baru, yakni kebutuhan para usahawan kota dan orang profesional. Kualitas kebaruannya bukan terletak pada unsur teknologi atau cara distribusinya, melainkan pada fungsinya yang tepat bagi kelas sosial tertentu yang berada dalam iklim kehidupan yang berubah dan suasana yang secara sosial dan politis lebih bersifat permisif (terbuka).
Sejarah perkembangan surat kabar serta majalah selanjutnya dapat dipaparkan sebagai serangkaian perjuangan, kemajuan dan pengulangan, yang mengarah ke iklim kebebasan, atau bisa juga dilihat sebagai kelanjutan dari sejarah kemajuan ekonomi dan teknologi. Unsur-unsur penting dalam sejarah pers yang mempengaruhi batasan surat kabar dan majalah modern akan disajikan pada paragraf-paragraf selanjutnya. Memang sejarah perkembangan pers setiap
bangsa tidak mungkin dipaparkan dalam satu pemaparan ringkas.
Terlepas dari hal tersebut, patut dicatat bahwa unsur-unsur penting tersebut, yang sering kali berbaur dan berinteraksi satu sama lain, merupakan faktor penentu dalam perkembangan institusi pers. Tentu saja dengan kadar pengaruh yang berbeda-beda.
B. Pengertian Media Cetak dari Para Ahli
Berikut ini beberapa pengertian media cetak dari beberapa ahli komunikasi terkemuka, antara lain:
1. Secara Harafiah
Jika dilihat dari arti harafiahnya, media yang berasal dari kata latin merupakan bentuk jamak dari kata ‘medium’, yang berarti ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Artinya media adalah perantara atau pengantar pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan. Sedangkan percetakan, secara harafiah berarti sebuah proses untuk memproduksi tulisan atau gambar, terutama dengan tinta di atas kertas, yang dilakukan secara masal dengan menggunakan mesin cetak. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa media cetak merupakan sebuah perantara atau pengantar pesan dari sumber pesan kepada penerimanya, dalam bentuk tulisan atau gambar yang di cetak dengan tinta diatas kertas.
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KKBI edisi ketiga, media cetak merupakan sebuah sarana media masa yang mana dicetak dan diterbitkan secara berkala, seperti surat kabar, atau majalah.
3. Menurut Eric Barnow
Eric Barnow mengemukakan bahwa media cetak memiliki pengertian sebagai segala barang yang dicetak dan ditujukan untuk umum. Media cetak merupakan berbagai bentik barang cetakan seperti majalah, surat kabar, atau lainnya yang dibuat dengan tujuan menyebarkan informasi atau pesan komunikasi kepada masyarakat luas.
4. Menurut Ronald H Aderson
Dalam buku ‘Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran’ yang di terjemahkan oleh Yusufhadi Miarso; Ronald H Anderson menyatakan bahwa media cetak merupakan segala bahan bacaan yang diproduksi secara professional, misalnya buku dan majalah.
5. Menurut Azhar Arsyad
Dalam buku ‘Media Pembelajaran’ terbitan Rajawali Press pada tahun 2013, Azhar Arsyad mendefinisikan media cetak sebagai cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, misalnya buku dan materi visual statis. Penyampaian materi ini Dilakukan melalui proses percetakan mekanis dan fotografis.
6. Menurut Dewi Salma Prawiradilaga
Dalam buku ‘Wawasan Teknologi Pendidikan; yang diterbitkan oleh Prenada pada tahun 2012 Dewi Salma Prawiradilaga menyebutkan bahwa media cetak memiliki dua komponen utama yaitu teks (verbal) dan bahan visual. Media cetak memiliki kekhususan berkaitan dengan kebiasaan pembaca dalam mencerna materi secara linear, mencerna visual menurut ruang, dan gerak pembacanya bersifat pasif. Terdapat ketergantungan terhadap aspek kebahasaan, biasanya pesan disusun kembali berdasarkan kepentingan pemakai.
7. Menurut Wikidata
Berdasarkan laman Wikidata, media cetak memiliki pengertian sebagai sarana media massa. Sarana media massa ini dicetak dan diterbitkan secara berkala. Misalnya surat kabar dan majalah.
8. Menurut Wikipedia
Berdasarkan pengertian yang dipublikasikan oleh laman Wikipedia mengenai media di Indonesia, media cetak dapat diartikan sebagai media yang melakukan proses penyebaran informasi dengan menggunakan teknologi cetak, dan dalam bentuk cetak. Media komunikasi yang merupakan bagian dari media cetak adalah surat kabar, majalah, dan tabloid.
9. Menurut Oxford Living Dictionaris
Berdasarkan pengertian print media dari Oxford Living Dictionaris, media cetak dapat diartikan sebagai sarana komunikasi massa dalam bentuk publikasi cetak, seperti surat kabar dan majalah.
10. Menurut Cambridge Business English Dictionary
Berdasarkan pengertian print media dari Cambridge Business English Dictionar, yaitu ‘ a way of referring to newspapers and magazines’ maka dapat didapatkan pengertian media cetak sebagai sebuah cara komunikasi yang merujuk pada koran dan majalah.
C. Sejarah Media Cetak
Penemu pertama Media Cetak adalah Johannes Gutenberg pada
tahun 1455 terutama di Negara Eropa. Perkembangan awal terlihat dari
penggunaan daun atau tanah liat sebagai medium, bentuk media sampai
percetakan. Gutenberg mulai mencetak Bible melalui teknologi cetak
yang telah ditemukannya. Teknologi mesin cetak Gutenberg mendorong
juga peningkatan produksi buku menjadi hitungan yang tidak sedikit.
Teknologi percetakan sendiri menciptakan momentum yang justru
menjadikan teknologi ini semakin mendorong dirinya untuk berkembang
lebih jauh.
Lanjutan dari perkembangan awal media cetak adalah dimana
perkembangan teknologi yang belum berkembang, yaitu media cetak
dibuat memakai mesin tik untuk membuat suatu iklan produk sedangkan
gambar-gambar atau animasi yang memperbagus iklan produk itu dibuat
secara manual dengan menggunakan pena.
Tanda-tanda perkembangan media cetak adalah melek huruf (
kemampuan untuk baca-tulis). Memang melek huruf adalah kondisi yang dipunyai oleh kaum elite. Bahasa yang berkembang pun hanya beberapa bahasa pokok, bahasa latin – misalnya. Perkembangan pendidikan pada abad 14 juga mendorong perkembangan orang yang melek huruf.
Perkembangan media cetak sekarang yaitu didukungnya perkembangan
teknologi yang sudah berkembang, sehingga dapat memudahkan orang
untuk membuat suatu iklan yang lebih kreatif dan atraktif.
D. Jenis Media Cetak
Secara umum, jenis media cetak yang ada di Indonesia diklasifikasikan menjadi delapan bagian. Pengklasifikasian tersebut, didasarkan pada waktu terbit media tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yang dikeluarkan oleh Dirjen Pembinaan Pers dan Grafika, tentang pembagian media cetak dan pengklasifikasiannya.
Kedelapan jenis media cetak tersebut di antaranya adalah :
1. Surat Kabar Harian
Ini adalah jenis media cetak yang terbit setiap hari, kecuali pada hari-hari tertentu seperti pada libur nasional. Jenis media cetak ini masih dibagi lagi menjadi Surat Kabar Harian Nasional, Surat Kabar Harian Daerah, dan Surat Kabar Harian Lokal. Berita yang disampaikan adalah jenis berita news atau informasi terkini dan disampaikan dengan sistem straight news atau apa adanya.
2. Surat Kabar Mingguan
Jenis media cetak ini lebih banyak dikenal dengan sebutan tabloid. Biasanya berita yang diangkat adalah berita hiburan atau juga in depth news atau liputan mendalam. Tulisan dalam media ini lebih banyak bergaya feature atau deskriptif.
3. Majalah Mingguan
Jenis majalah ini terbit setiap minggu sekali. Berita yang diangkat adalah berita in depth news dengan jenis berita adalah berita news atau tentang sebuah peristiwa.
4. Majalah Tengah Bulanan
Majalah ini terbit sebulan dua kali. Berita yang ditampilkan lebih bersifat informatif dan biasanya memuat tentang berita life style atau gaya hidup.
5. Majalah Bulanan
Majalah bulanan terbit sekali dalam sebulan. Jenis pemberitaan yang disampaikan biasanya termasuk investigatif atau berita yang didapat dari hasil penelitian.
6. Majalah Dwibulanan
Majalah ini terbit sekali dalam dua bulan. Informasi yang disampaikan dalam majalah ini biasanya terkait dengan laporan dari hasil aktivitas sesuatu. Misalnya laporan neraca perusahaan atau juga majalah yang berisi laporan pendapatan sebuah lembaga zakat.
7. Majalah Tribulanan
Majalah ini berkonsep hampir mirip dengan majalah dwi bulanan. Yang membedakan hanya masalah waktu terbit, yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Berikut pengertian jenis media cetak tersebut menurut para ahli :
1. Menurut Onong Uchjana Effendy
Surat kabar merupakan lembaran tercetak yang didalamnya memuat laporan kejadian yang terjadi di masyarakat. Surat kabar memiliki ciri khusus yakni terbit secara berkala atau periodic, bersifat umum, dan memuat berita aktual mengenai apa saja yang mengandung nilai untuk diketahui publik, dalam lingkup seluruh dunia.
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia majalah didefinisikan sebagai terbitan berkala yang berisi berbagai liputan jurnalistik, pandangan mengenai topic aktual yang patut diketahui oleh pembaca. Berdasarkan waktu penerbitannya, terdapat majalah bulanan, majalah tengah bulanan, majalah mingguan, dan sebagainya. Sedangkan berdasarkan isinya, dibedakan menjadi majalah berita, majalah olahraga, majalah sastra, majalah ilmu pengetahuan, majalah remaja, majalah wanita, majalah anak, dan lain sebagainya.
3. Menurut Kurniawan Juanaedhie
Dalam bukunya ‘Ensiklopedi Pers Indonesia’ yang terbit pada tahun 1991, Kurniawan Juanaedhie mendefinisikan tabloid sebagai surat kabar yang memiliki ukuran setengah dari ukuran surat kabar biasa dan terbit secara berkala.
4. Menurut KKBI
Juga berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), bulletin menandung pengertian sebagai media cetak yang berupa selebaran atau majalah dan berisi warta singkat atau pernyataan tertulis. Bulletin diterbitkan secara periodik oleh organisasi atau lembaga dengan kelompok pfofesi tertentu. Bulletin juga di definisikan sebagai siaran kilat yang bersifat resmi mengenai perkembangan penyelidikan, pertandingan, dan lain sebagainya.
5. Menurut Wikipedia
Laman Wikipedia mendefinisikan brosur sebagai buku yang terdiri dari satu atau sejumlah kecil halaman dan diterbitkan secara tidak berkala. Brosur bersifat selesai dalam satu kali terbit, sehingga tidak terkait dengan terbitan lain.
Berikut adalah 9 jenis media cetak yang berkembang di masyarakat :
1. Koran
Dapat dikatakan apabila koran merupakan sebuah sarana penting dari komunikasi massa dimana media ini dapat meraih setiap sudut daerah dimana media elektronik tidak dapat mencapainya. Koran memainkan peranan penting sebagai penyedia informasi pertama, membangun opini, memperbarui pengetahuan para pembaca, dan menyediakan sarana promosi bagi para penyedia produk.
Sebuah koran dapat menjadi sarana komunikasi untuk berbagai topik seperti politik, sosial, hiburan, keuangan, saham, dan sebagainya. Selain topik-topik yang “berat”, koran juga dapat menyajikan sarana pengisi waktu senggang seperti TTS, Sudoku, puzzle, kartun, review film, review buku, musik, dan lain-lain. Tentu hal ini dapat meraih perhatian tidak hanya bagi orang usia dewasa saja namun semua usia.
2. Majalah
Majalah merupakan salah satu jenis yang populer dari media cetak. Isi majalah biasanya dibedakan atau disesuaikan dengan tipe dari para pembaca yang menjadi targetnya. Seperti misalnya ada majalah khusus bisnis dan keuangan, majalah khusus wanita bekerja, majalah khusus gadis remaja, majalah khusus pria, majalah fashion, majalah travel, majalah tentang rumah dan dekorasi, dsb.
Frekuensi dari terbitnya sebuah majalah dapat berupa mingguan, dua (dwi) mingguan, bulanan, dua bulanan, empat bulanan, setengah tahunan, atau bahkan tahunan. Bagi para pengiklan, majalah merupakan sarana yang tepat karena dapat mengarahkan target produknya sesuai dengan target majalah tersebut. Misalnya iklan kosmetik dimunculkan di dalam majalah wanita atau iklan kamera dimunculkan di dalam majalah khusus fotografi atau gadget.
Selain itu, majalah juga memiliki kelebihan lain yaitu rentang waktu keberadaannya di rak para pembaca lebih lama daripada koran yang terbit setiap hari.
3. Booklet dan Brosur
Booklet dan brosur adalah bagian dari literatur promosi dari sebuah produk atau sebuah organisasi. Media cetak jenis ini memiliki dua tipe, yaitu :
• Promosi pra-pembelian
Biasanya ada di mall dan toko, berupa literatur promosi yang gratis untuk semua dan biasanya berisi penawaran diskon atau paket-paket yang tampak ekonomis. Contohnya booklet gratis tentang kosmetik yang berisi informasi tentang produk, tren teranyar, keuntungan menggunakannya, warna-warna yang tersedia, kupon diskon, dsb. Hal tersebut dapat terbukti dapat mempengaruhi keputusan membeli para pembaca.
• Promosi paska-pembelian
Booklet dan brosur ini biasanya diberikan dengan sebuah produk dengan tujuan pengalaman yang lebih baik bagi para pelanggan setelah membeli. Biasanya media ini diberikan bagi para pelanggan baru yang memberikan keterangan mengenai keuntungan menggunakan produk tersebut, petunjuk penggunaan, cara membersihkan dan menyimpannya serta gambar-gambar “how to” atau “bagaimana caranya”. Terkadang booklet ini disertai “penawaran yang lain”.
Brosur terkadang disertai profil perusahaan dengan gambar-gambar dan format yang menarik. Informasi yang digaris bawahi adalah tentang perusahaan, kapasitas dan kemampuannya, layanan dan solusi yang ditawarkan, prestasi yang pernah dicapai, keberlangsungan, inovasi, penghargaan, dsb.
4. House Magazines (Majalah Internal), Periodical (Majalah Ilmiah), atau Newsletters (Nawala)
Beberapa organisasi kini menerbitkan beragam sarana seperti majalah internal, majalah ilmiah, atau nawala untuk menjaga para pemangku kepentingan mempublikasikan berita-berita yang berhubungan dengan perusahaan. Biasanya majalah internal berisi data tentang pencapaian perusahaan, kegiatan para pegawai, dan informasi tentang penawaran.
Sebuah majalah ilmiah atau nawala lebih kurang didesain dengan tujuan yang sama namun ukurannya dibatasi hanya beberapa halaman saja sehingga informasi yang dimuat dalam bentuk format yang lebih kecil. Media-media ini dipublikasikan mulai dari setiap minggu hingga setiap tahun.
Media cetak jenis ini memiliki dampak “perasaan baik” bagi para pemangku kepentingan. Mereka yakin bahwa perusahaan peduli untuk berkomunikasi dengan mereka, dan hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka terhadap prospek perusahaan.
5. Surat Langsung
Dikenal juga dengan istilah “direct mailers”, adalah pamflet kecil yang berfungsi sebagai alat dalam pemasaran dan iklan langsung. Biasanya surat-surat ini datang lewat pos. Langkah ini dinilai lebih murah daripada iklan dengan pamphlet banyak yang disebar di jalanan. Kebanyakan berisi iklan yang berwarna, kupon diskon dan hadiah, penawaran kartu kredit pra-disetujui, kendaraan, makelar, dan promosi politik.
Sistem ini paling cocok dengan B2B atau bisnis-ke-bisnis yaitu transaksi komersial antar pelaku bisnis. Orang-orang biasanya memiliki tendensi untuk mengingat apa yang mereka lihat dalam iklan ketika akan memutuskan untuk membeli sesuatu. Penawaran yang atraktif dapat membuat keputusan membeli yang positif.
6. Handbill atau Flyer (Sebaran atau Edaran)
Sebaran atau edaran merupakan sebuah bentuk komunikasi yang dicetak pada kertas berukuran kecil. Media cetak jenis ini memiliki ciri mudah dibawa, berwarna-warni, atraktif, dan mudah dibaca. Biasanya disebar pada orang-orang yang lalu lalang di jalanan.
Surat edaran ini biasanya digunakan oleh restoran, hotel, klub malam, kampanye politik, toko makanan, konser, reli, dan lain-lain. Namun, biasanya orang-orang yang diberi edaran ini tidak terlalu membacanya dan lebih memilih membuangnya sehingga promosi lewat jenis ini tidak begitu efektif.
7. Billboard
Billboard merupakan iklan yang sangat besar yang diletakan di lokasi strategis dengan ketinggian yang dapat menarik perhatian. Biasanya para pembaca tertarik dengan warnanya yang tajam dan tebal, kata-kata yang menarik perhatian, kreatifitas, desain, efek special, dsb. Awalnya billboard merupakan lukisan tangan di atas papan yang sangat besar, namun kini sudah dicetak di atas kertas yang sangat besar. Belakangan billboard dilengkapi dengan lampu neon, berupa video dan grafis. Beberapa billboard disebut bulletin.
Komunikasi lewat jenis ini harus menggunakan kata-kata yang sedikit. Gambarnya harus “berkata” lebih keras daripada kata-katanya sendiri. Jenis ini merupakan media komunikasi yang bagus untuk menangkap dan menahan perhatian pelanggan.
8. Press Rilis
Sebuah press rilis merupakan alat yang penting dalam komunikasi karena dibutuhkan komunikasi yang relevan langsung kepada press. Jenis ini merupakan nota press yang dicetak dalam bentuk cetak, fax, surat, atau CD kepada para anggota press. Biasanya media cetak ini dikeluarkan oleh pemerintah, organisasi, LSM, outlet retail, rumah desain, selebritis, dsb. yang ingin membuat pengumuman berita.
Sebuah press rilis juga didistribusikan dalam sebuah konferensi press. Isi press rilis disusun untuk menjawab semua pertanyaan dalam bentuk “W” seperti what (apa), who (siapa), where (dimana), how (bagaimana), dan when (kapan).
9. Buku
Media cetak yang terakhir adalah buku. Buku merupakan media yang signifikan dari komunikasi massa sebagaimana jenis ini memiliki basis pembaca yang luas. Ekspresi dan opini penulis dibawa kepada para pembaca dalam bentuk sebuah susunan buku. Jenis media ini sangat populer di awal kemunculannya dan mulai tergantikan peranannya seiring dengan munculnya bioskop, tv, radio, dan akses internet. Namun bagi para pecinta dan kolektornya, buku sangat berharga.
Seiring dengan perkembangan teknologi tidak dipungkiri kepopuleran 9 jenis media cetak ini di masyarakat akan tergantikan. Tingginya harga kertas dan tinta serta bahan baku awal kertas yaitu pohon yang keberadaannya semakin memprihatinkan mau tidak mau mendesak keberadaan media massa jenis ini. Meskipun begitu, media cetak tidak akan mudah tergantikan begitu saja apalagi bagi orang-orang yang di daerahnya belum ada akses internet dan listrik.
E. Format Media Cetak
1. Broadsheet
Ukuran surat kabar umum. Misalnya, KOMPAS, Media Indonesia, Republika dll.
2. Tabloid
Ukuran setengah broadsheet. Format ini diperkenalkan untuk dikonsumsi oleh pembaca di kalangan masyarakat urban yang sibuk dalam transportasi umum seperti bus, kereta api dll. Misalnya, KORAN TEMPO dll.
3. Magazine
Ukuran setengah tabloid atau seperempat broadsheet. Halamannya diikat dengan kawat, sampul lebih tebal dan mengkilap daripada halamannya. Misalnya, Majalah TEMPO dll.
4. Book
Ukuran setengah magazine atau seperempat tabloid atau seperdelapan broadsheet. Misalnya, Majalah INTISARI dll.
F. Struktur Organisasi Media Cetak
Bagian Redaksi terdiri dari :
- Pemimpin redaksi
- Wakil pemimpin redaksi
- Sekretaris redaksi
- Dewan redaksi
- Redaktur pelaksana
- Redaktur
- Koresponden (reporter di luar kota atau di luar negeri)
Bagian Tata usaha terdiri dari :
- Administrasi internal yang mengurusi manajemen internal, kepegawaian, penggajian dll.
- Administrasi eksternal yang mengurusi pemasaran, sirkulasi, iklan, langganan dll.
Bagian Produksi terdiri dari :
- Percetakan sendiri
- Percetakan lain
G. Proses Media Cetak
1. Kebijakan redaksi yang tergantung pada ideologi atau politik media cetak. Misal, KOMPAS (Katolik), Suara Pembaruan (Kristen), Republika (Islam), Suara Karya (Parpol) dll.
2. Frekuensi terbit: harian; mingguan, dwi mingguan; bulanan.
3. Tenggat terbit: jam (harian); hari tertentu (mingguan); minggu tertentu (bulanan). Ini perlu diketahui dan diperhatikan oleh pemasang iklan.
4. Cetak: off set modern sampai dengan cetak digital jarak jauh.
5. Sirkulasi: lokal; nasional; regional; internasional.
6. Pembaca: jenis kelamin, usia, pendidikan, penghasilan, profesi, hobby, suku, agama dan ras/etnik.
7. Metode distribusi: bagaimana media cetak itu didistribusikan. Misalnya, eceran, loper, agen, toko dll.
H. Kelebihan Media Cetak
Kelebihan media cetak yaitu :
- Dapat dibaca berkali-kali, jika di simpan
- Membuat seseorang berpikir secara lebih spesifik mengenai isi tulisan
- Dapat dikoleksi
- Harganya cukup terjangkau
- Mampu menjelaskan hal yang bersifat kompleks dengan lebih baik
Setiap media memiliki kelebihan masing-masing, media cetak juga
memiliki kelebihan dibanding media elektronik. Kelebihan media cetak
secara umum dibanding media elektronik terletak dari “daya tahan”
informasi. Dari berbagai jenis media massa, media cetak memiliki
kelebihan yang tidak dimiliki oleh media lain. hasil cetakan tersebut
permanen dan bisa disimpan sehingga pembaca bisa mengulanginya
sampai mengerti isi pesan yang disampaikan, tanpa biaya tambahan.
Selain itu, halaman media cetak, menurut Mondry, bisa terus ditambah
seandainya diperlukan.
Surat kabar harian memiliki kelebihan lebih khusus lagi bila
dibandingkan dengan media cetak lain. sesuai periodesasi terbitnya,
informasi surat kabar harian diterima pembaca setiap hari sehingga
informasi diperoleh terus secara berkesinambunga. Informasi yang
disampaikan surat kabar lebih lengkap dibanding radio dan televisi.
Dengan halaman yang cukup banyak, apalagi kini banyak surat kabar
yang terbit dengan 32 halaman atau lebih, informasi tentang suatu
peristiwa dapat diberitakan secara mendalam, dari berbagai sisi,
sedangkan radio dan televisi butuh jam tayang khusus guna melakukan
hal itu.
Tabloid dan majalah yang periodesasi terbitnya lebih lama
dibanding surat kabar, berusaha menampilkan informasi yang lebih
lengkap lagi, juga dengan gaya penulisan feature yang lebih memikat
sehingga tetap disukai pembaca.
I. Kelemahan Media Cetak
1. Lambat dan Tidak Langsung
Kelebihan media elektronik sebenarnya merupakan kelemahan
media cetak. Informasi media cetak tidak bisa cepat dan langsung.
Berita media cetak baru kaan diterima khalayak sesuai periodesasinya.
Surat kabar harian terbit setiap hari, informasinya diterima publik sehari hanya sekali, tabloid atau majalah mingguan berarti
informasinya diterima masyarakat seminggu sekali. Hal ini membuat para pembaca media cetak mengalami sedikit penghambatan dalam informasi.
2. Jauh
Informasi yang disampaikan media cetak terkesan “jauh” karena
pembaca tidak dapat mengetahui secara langsung peristiwa seperti
yang disampaikan media elektronik. Guna mengatasi kekurang itu,
media cetak menampilkan foto-foto yang menarik guna mengimbangi
tayangan televisi, juga memuat tulisan atau informasi yang lengkap,
bahkan dengan penlisan feature guna mengimbangi informasi media
elektronik.
3. Tidak Akrab
Pada media etak, tidak ada penyiar yang menyampaikan, tetapi
harus disiarkan oleh diri sendri. Sebagai sumber informasinya, jajaran
redaksi tidak ada yang akrab dengan pembaca, bahkan mungkin tidak
kenal sama sekali. Berbeda dengan penyiar atau pembaca berita
televisi atau radio, tentu banyak yang kenal (minimal suaranya),
bahkan mengidolakan mereka.
4. Tidak Fleksibel
Membaca informasi media cetak tentu tidak bisa dilakukan
sambil memasak atau mengendarai kendaraan sehingga bisa dikatakan tidak fleksibel, sedangkan dengan radio bisa mendapatkan
informasinya. Perbandingan kelemahan antara surat kabar, tabloid, dan majalah pada umumnya terkait periode terbit dan banyaknya halaman. Hal serupa juga terjadi antara tabloid yang umumnya terbit mingguan dengan majalah yang dua mingguan atau bulanan, isi majalah lengkap
dan bahasanya lebih dalam.
J. Perkembangan Media Cetak di Indonesia
Di Indonesia media cetak telah mulai dikenal sejak tahun 1744, pada masa kolonialisme Belanda. Media massa cetak yang terbit saat itu menggunakan bahasa Belanda, dan isinya berupa berita ringan seperti seputar orang-orang Eropa di Indonesia. Media cetak pertama terbit di Batavia, dengan nama ‘Batavia Nouveles’. Media massa cetak berbahasa melayu baru muncul seabad kemudian, yaitu pada tahun 1858. Media cetak berbahasa melayu yang terbit saat itu misalnya ‘Soerat Khabar Betawi’, ‘Bintang Timur’, ‘Bintang Barat’, dan ‘Hindia Neterland’.
Pada masa pemerintahan Jepang, banyak media cetak, khususnya surat kabar di Indonesia di ambil alih atau diawasi dengan sangat ketat. Media massa cetak dijadikan alat propaganda untuk kepentingan pemerintah Jepang. Wartawan pribumi hanya berstatus sebagai pegawai, sedangkan posisi strategis diisi oleh sdm yang khusus didatangkan dari Jepang.
Pasca kemerdekaan, media massa cetak dimanfaatkan oleh para pahlawan bangsa sebagai alat perlawanan. Berbagai teriakan perjuangan ditulis dalam artikel-artikel yang di publikasikan lewat media cetak . Hingga saat ini media cetak berisi berbagai macam informasi atau berita, baik mengenai komunikasi politik, komunikasi pemerintahan, kejadian sehari-hari, ilmu pengetahuan, hingga masalah khusus seperti fashion atau teknologi.
K. Manajemen Media Cetak
Dengan mengutip pakar komunikasi Kanada Marshall McLuhan yang mengatakan the press is the extention of man, Jakob Oetama mengatakan pers merupakan perpanjangan alat untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap informasi, hiburan, pendidikan dan keingintahuan mengenai peristiwa yang terjadi di sekitarnya (Oetama, 1987). Inilah yang dimanifestasikannya dalam surat kabar KOMPAS yang didirikannya bersama dengan PK Ojong (alm) tanggal 28 Juni 1965 dengan struktur yang kurang lebih sebagai berikut:
1. Owner
Pemilik perusahaan yang menerima laporan pertanggungjawaban dari top manager. Terkadang owner identik dengan top manajer.
2. Top Manager
Pengambil kebijakan internal dan eksternal. Serta pengendali perusahaan baik redaksional maupun usaha. Juga menerima laporan pemimpin redaksi dan pemimpin perusahaan.
3. Pemimpin umum: orang pertama dalam perusahaan yang bertanggung jawab atas maju mundurnya institusi pers yang dipimpinnya. Serta menjadi penentu kebijakan, arah perkembangan laba rugi perusahaan. Termasuk berhak mengangkat atau memecat bawahannya. Terkadang pemimpin umum adalah top manager sekaligus owner.
4. Wakil pemimpin umum: menjalankan tugas-tugas pemimpin umum atau menggantikannya dalam operasionalisasi harian.
5. Bidang redaksi: pemimpin redaksi, wakil pemimpin redaksi, sekretaris redaksi, redaktur pelaksana, redaktur dan reporter bertanggung jawab terhadap semua isi penerbitan pers. Ini meliputi penyajian berita, peliputan fokus pemberitaan, topik, pemilihan headline dll.
6. Bidang cetak: ditangani oleh operator cetak dan pengepakan hasil penerbitan sehingga sampai ke tangan pembaca.
7. Bidang usaha: menerima laporan para manajer demi kepentingan perusahaan baik produksi dan distrubusi.
L. Zona Pasar Media Cetak
1. CZ (City Zone)
Batas wilayah media cetak itu berada.
2. PMA (Primary Market Area)
Area utama tempat media cetak itu menyajikan berita dan pelayanan iklannya
3. RTZ (Retail Trading Zone)
Wilayah di luar CZ tempat media cetak itu diperjualbelikan.
4. NDM (Newspaper Designated Market)
Area geografis yang dianggap media cetak itu sebagai pasarnya.
M. Konsumsi Terhadap Media Cetak
Begitu pula yang terjadi dengan konsumsi media cetak. Dimana
masyarakat akan lebih berpihak kepada buku, koran, atau majalah untuk menjadi pegangannya sehari-hari untuk mendapatkan sebuah informasi penting setiap harinya dibandingkan dengan media elektronik seperti membaca secara online, melihat berita di televisi atau radio, dan lain
sebagainya.
Kebanyakan yang mengkonsumsi media cetak saat ini adalah
masyarakat dan warga yang sudah lanjut usia. Karena untuk menjaga kesehatan matanya dari sinar radiasi tidak baik yang dihasilkan oleh barang- barang atau benda-benda elektronik pada umumnya.
Tersebarnya surat kabar atau majalah, tentu akan melibatkan pembaca
untuk mengkonsumsi bacaan yang ditawarkan oleh suatu perusahaan media cetak tersebut. Banyak hal yang ingin diberitahukan oleh majalah kepada para pembaca setianya. Jika hal yang disampaikan tersebut menarik, maka pembaca akan terus mengkonsumsi bahan bacaan tersebut setiap kali terbit. Karena bagi mereka itu sangat penting dan tak boleh terlewatkan. Selain itu juga menariknya suatu bacaan pada majalah, dapat menigkatkan minat membaca pada diri seseorang.
II. KIT
A. Pengertian Kit
Kit atau kit pers sering disebut sebagai media kit di lingkungan bisnis, adalah satu set pra-paket bahan promosi yang memberikan informasi tentang seseorang, perusahaan, organisasi atau sebab dan yang didistribusikan ke anggota media yang untuk promosi digunakan. Kit pers sering didistribusikan untuk mengumumkan rilis atau untuk konferensi pers.
Secara tradisional, istilah "kit pers", merujuk pada sekumpulan dokumen, foto, dan materi terkait lainnya yang dikemas bersama, dan dirancang untuk dikirim ke surat kabar atau majalah sebagai bagian dari organisasi Hubungan masyarakat atau program promosi. Baru-baru ini, karena sirkulasi media cetak dan tingkat pembaca telah menurun, orang-orang pemasaran dan PR telah mulai menggunakan istilah yang lebih luas, "media kit", sehingga sekarang mengacu pada materi promosi yang didistribusikan ke outlet media apa pun.
Kit media PR tidak boleh disamakan dengan kit media iklan yang dikembangkan oleh surat kabar atau majalah untuk dibagikan kepada calon pengiklan. Kit media iklan biasanya terdiri dari dokumen yang menguraikan filosofi editorial media cetak, profil terperinci dari audiens media, kartu harga dan informasi tentang fitur-fitur khusus yang akan datang.
B. Kegunaan Kit
Kit pers atau kit media adalah bahan pokok Hubungan Masyarakat (PR), dan merupakan bagian integral dari aktivitas hubungan media perusahaan.
Kit pers biasanya digunakan untuk:
- Peluncuran produk
- Peluncuran perusahaan baru
- Merger dan akuisisi
- Konferensi berita
- Pengumuman acara khusus, pameran atau pameran dagang industri
- Menemani siaran pers atau rilis media
- Beritahu media tentang segala peristiwa yang layak diberitakan dalam lingkup kegiatan perusahaan
Tidak ada panduan universal untuk elemen-elemen yang harus dimasukkan dalam kit pers atau kit media, tetapi berikut ini adalah komponen umum:
- Backgrounder dengan informasi historis tentang perusahaan atau individu.
- Lembar fakta mencantumkan fitur, statistik, atau manfaat tertentu.
- Biografi eksekutif kunci, individu, artis, dll.
- Liputan pers yang lalu
- Foto atau gambar lain (resolusi tinggi) dari eksekutif kunci, logo, produk, dll.
- Sebuah siaran pers yang merinci berita saat ini media kit dikirim dalam referensi untuk
- Informasi kontak media (biasanya departemen humas atau juru bicara)
- CD, DVD, judul perangkat lunak, video, dll. Yang sesuai untuk pengirim rilis
- Materi iklan agunan, seperti: kartu pos, brosur, iklan surat kabar, dll.
C. Electronic press kit (EPK)
Kit pers elektronik (EPK) adalah kit pers yang setara dalam bentuk elektronik. EPK biasanya berbentuk situs web atau surel, meskipun diketahui juga ada dalam bentuk CD dan DVD. EPK pertama yang diketahui, seperti yang kita kenal hari ini, tayang perdana di web pada tanggal 8 Januari 1995, dan diciptakan dan diberi nama persis alat pers elektronik atau EPK oleh Andre Gray, penemu sertifikasi penjualan musik online dan pemenang The Hadiah Penemu Johannes Gutenberg. EPK Gray menampilkan bio, klip audio, video, foto, pers, daftar set, persyaratan teknis dasar, dan kalender serta menampilkan penyanyi dan penulis lagu R&B Aaron Hall sebagai artis pertama yang memiliki EPK yang dibuat atas nama mereka.
1. Format distribusi
Banyak perusahaan menyediakan kit pers elektronik mereka melalui situs web perusahaan, di mana kit ditawarkan dalam format PDF. Kit pers elektronik dapat disediakan dalam salah satu format berikut:
- CD
- DVD
- Kaset video atau audio
- Internet (mis. E-mail, WWW, newsgroup, dll.)
- Flash disk
2. Isi
Isi kit media EPK mirip dengan jenis kit media lainnya, tetapi kemungkinan mencakup serangkaian materi audio-visual. Keputusan tentang apa yang akan dimasukkan ke dalam kit media EPK akan tergantung pada industri dan audiens target. Sebagai panduan umum, EPK di industri musik mungkin berisi yang berikut ini:
- Biografi
- Klip musik (file audio, CD atau DVD)
- Foto pers resolusi tinggi
- Tanggal tur yang akan datang
- Video promosi
- Situs web offline atau tautan situs web, terutama tautan ke media sosial dan situs web musik yang relevan
- Ulasan dan wawancara media
- Daftar "RIYL" atau "direkomendasikan jika Anda suka" (daftar artis dengan gaya atau genre serupa)
- Kontak informasi
- Resolusi tinggi, foto berwarna atau gambar eksekutif kunci, logo perusahaan, produk, dll.
Demikianlah ulasan tentang pengertian Media Cetak & Kit, semoga dapat dipahami dan tentunya dapat bermanfaat bagi kalian yang sudah membacanya. Mohon maaf jika ada kesalahan, sekian dan terimakasih!