Sabtu, 23 Maret 2019

MARKETING PUBLIC RELATIONS & MICE

Apa itu Marketing Public Relations & Mice?


MARKETING PUBLIC RELATIONS


A. Pengertian Marketing Public Relations

Marketing public relations adalah proses merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program yang mendorong pembeli dan kepuasan pelanggan melalui komunikasi informasi dan impresi yang kredibel. seperti halnya iklan. Public relations juga menjadi kiat pemasaran penting perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan pelangga, pemasok dan penyalur namun juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan masyarakat besar. banyak perusahaan kini membentuk divisi marketing public relations untuk mempromosikan dan menjaga citra perusahaan atau produknya.

Menurut Harris yang dikutip dari Kriyantono (2008, p.58), Marketing
Public Relations didefinisikan sebagai sebuah proses perencanaan, eksekusi, dan
evaluasi program-program yang mendorong atau menganjurkan pembelian dan
kepuasan konsumen melalui komunikasi yang kredibel dalam menyampaikan
informasi dan menciptakan impresi yang mengidentifikasi perusahaan dan
produknya dengan kebutuhan, keinginan, perhatian, dan kepentingan konsumen.

B. Hubungan Marketing dan Public Relations

1. Definisi Pemasaran (Marketing)

Menurut Kotler dan Amstrong (2008, p.6) Pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial di mana pribadi atau organisasi memperoleh yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh individu ataupun organisasi yang mencakup proses perencanaan,
harga, promosi, dan distribusi terhadap suatu ide, barang atau jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memuaskan.

Menurut Harrison (2008, p.416) Marketing is the process of planning and
executing the conception, pricing, promotion and distribution of ideas, goods,
services, organisations and events to create exchanges that satistify individual
and organisational objectives.

Definisi di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut, Pemasaran adalah
proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan
distribusi dari ide, barang, jasa, organisasi dan kegiatan untuk menciptakan
pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.

2. Definisi Hubungan Masyarakat (Public Relations)

Menurut Kotler dan Keller (2008, p.276-p.277) Perusahaan tidak hanya
harus berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok dan penyalur.
Melainkan juga harus berhubungan dengan sejumlah besar masyarakat yang
berkepentingan. Masyarakat (public) adalah setiap kelompok yang memiliki
kepentingan dalam atau pengaruh terhadap kemampuan suatu perusahaan
mencapai tujuannya saat ini atau pada masa mendatang. Hubungan masyarakat
(public relations) meliputi berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing
produknya.

Menurut Oliver (2007, p.4) Public Relations adalah manajemen reputasi
organisasi. Public Relations mengidentifikasi persepsi yang dipegang oleh
organisasi dan memberi informasi mengenai kinerja organisasi kepada semua
audiens yang relevan. Public relations menyangkut pengembangan reputasi yang
pantas untuk sebuah organisasi, yang didasarkan pada kinerja. Reputasi ini tidak
harus baik, tetapi hanya yang pantas diperoleh organisasi ini.

3. Penerapan Public Relations ke dalam Marketing

Menurut Soemirat dan Elvinaro (2008, p.99), idealnya bahwa antara PR
dan marketing itu secara struktural sama-sama memiliki department (divisi)
sendiri-sendiri. Tetapi secara fungsional kedua departemen bersatu untuk
mencapai tujuan perusahaan. Menurut meskipun antara public Relations dan marketing secara filosofis berbeda. Public Relations bertujuan untuk
membangun citra (kepada target publik) sedangkan marketing bertujuan menjual
produk (product selling) kepada target market. Perpaduan antara dua elemen
penting organisasi ini melahirkan konsep “Marketing Public Relations” (MPR),
Kriyantono (2008, p.57)

Menurut Ardianto (2009, p.120-p.121) Masuknya bidang Public
Relations ke dalam marketing, karena peningkatan kebutuhan dan minat
konsumen, harga semakin kompetitif, perlu memperluas distribusi, dan
banyaknya promosi dari produk/jasa sejenis. Berubahnya cara marketing dengan
memasukkan Public Relations ke dalamnya disebabkan oleh :
  1. Adanya sikap kritis konsumen dan ketatnya pengawasan pemerintah.
  2. Penarikan berbagai produk selalu menghiasi berita utama di media
  3. massa.
  4. Adanya kesan negatif kepada konsumen kepada setiap produk yang
  5. ditawarkan.
  6. Perlunya pemasangan iklan dengan muatan yang mencerminkan
  7. kebutuhan sosial dan tanggung jawab produsen.
  8. Seringkali bermunculan berbagai isu produk dan perusahaan.
  9. Masalah citra perusahaan dan produk yang selalu harus dipelihara dan ditingkatkan.
Public Relations dapat menjadi efektif menopang fungsi marketing, jika
terlebih dahulu diperjelas dalam perencanaan marketing. Perencanaan harus
matang dalam menentukan sasaran dan target perusahaan, yaitu dengan
penerapan strategi dan taktik promosi untuk penjualan suatu produk. Karena itu,
hubungan antara humas dan pemasaran harus sangat kuat. Sedangkan menurut
Anggoro (2005, p.242), Humas dan kaitannya dengan pemasaran sangat penting
untuk membangun brand awareness (kesadaran produk), dan future market, serta
mendidik konsumen dan masyarakat mengenai manfaat produk atau jasa yang
ditawarkan.

Public Relations digunakan dalam perencanaan marketing untuk
mencapai sejumlah sasaran :
  1. Membantu perusahaan dan nama produk agar lebih dikenal.
  2. Membantu mengenalkan produk baru atau peningkatan produk.
  3. Membantu meningkatkan suatu produk life style, seperti
  4. Menyempurnakan pesan iklan dan promosi penjualan dengan
  5. Menambah informasi baru.
  6. Mencari pangsa pasar baru dan memperluas keberadaannya.
  7. Memantapkan semua citra positif bagi produk dan usahanya.

C. Tujuan Marketing Public Relations

Menurut Suparmo (2011, p.57), [sic] penggunaan Marketing Public
Relations dilakukan ketika:
  1. Memposisikan perusahaan sebagai leader dan ahli di bidangnya (advertorial).
  2. Membangun kepercayaan konsumen.
  3. Introduksi produk baru.
  4. Menghidupkan kembali dan repositioning produk yang sudah mentas.
  5. Mengkomunikasikan benefit baru dari produk lama.
  6. Mempromosikan penggunaan baru bagi produk lama.
  7. Melibatkan orang dengan produk.
  8. Membangun interest atas kategori produk.
  9. Membuka pasar baru.
  10. Mencapai pasar sekunder.
  11. Memperkuat pasar lemah.
  12. Mendorong pencapaian iklan.
  13. Counteract atas penolakan konsumen terhadap iklan.
  14. Menembus kesemrawutan banyaknya iklan.
  15. Menjadikan iklan sebagai berita.
  16. Menguatkan iklan dengan pesan yang lebih meyakinkan.
Menurut Kotler dan Keller (2007, p.279)
Marketing Public Relations (MPR) dapat membangun kesadaran dengan menempatkan berita di  media untuk menarik perhatian orang pada suatu produk, jasa, orang, organisasi  
atau gagasan. Marketing Public Relations dapat membangun kredibilitas dengan
menyampaikan pesan dalam konteks editorial. Marketing Public Relations dapat
membantu untuk meningkatkan antusiasme tenaga penjualan dan penyalur
dengan cerita-cerita mengenai produk baru sebelum diluncurkan. Marketing
Public Relations dapat menurunkan biaya promosi karena Marketing Public
Relations menghabiskan biaya yang lebih rendah daripada surat langsung dan
iklan media.

D. Manfaat Marketing Public Relation

  • Membangun posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar
  • Membangun kepercayaan dan keyakinan konsumen
  • Membangun kembali, meluncurkan kembali dan reposisi dari produk-produk yang sudah jenuh
  • Membangun komunikasi dari kelebihan-kelebihan manfaat dari produk-produk yang sudah lama
  • Membangun pasar baru dan pasar yang lemah
  • Mengembangkan daya jangkau iklan
  • Membangun berita positif sebelum kegiatan-kegiatan periklanan di adakan
  • Menyampaikan cerits mengenai produk dalam bentuk yang lebih mendalam
  • Mengatasi resistensi dari konsumen terhadap ikan

E. Peran Marketing Public Relations

Menurut Ardianto (2009, p.121) Marketing Public Relations ini adalah
konsep Public Relations yang berorientasi pemasaran. Sebelum dan sesudah
marketing dijalankan, maka perlu diakses dahulu atau dipelihara oleh Public
Relations dengan melakukan pembentukan citra (image building) suatu produk
atau jasa yang positif. Bila citra perusahaan, produk atau jasa sudah positif di
mata konsumen, maka mempermudah upaya pemasaran publik untuk menjadi
pelanggan.

Marketing Public Relation pada prinsipnya adalah merupakan suatu
kegiatan yang terencana dan suatu usaha yang terus menerus untuk dapat
memantapkan dan mengembangkan itikad baik (good will) dan pengertian yang
timbal balik (mutual understanding) antara suatu organisasi dengan masyarakat.
Marketing public relation (MPR) penekanannya bukan pada selling (seperti pada
kegiatan periklanan), namun peran pemberian informasi, pendidikan dan upaya
peningkatan pengertian lewat penambahan pengetahuan mengenai suatu
produk/jasa/perusahaan akan lebih kuat dampaknya dan agar lebih lama diingat
oleh konsumen, maka MPR merupakan suatu konsep yang lebih tinggi dan
lengkap dari iklan yang biasa. (Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol.4, No.1, April
2009 : 41).

Menurut Kotler dan Keller (2008, p.277) Marketing Public Relations
jauh melampaui hanya sekedar pemberitaan sederhana dan memegang peran
penting dalam tugas-tugas berikut :
  • Membantu peluncuran produk-produk baru
  • Membantu memposisikan kembali produk yang sudah matang
  • Membangun minat terhadap kategori produk
  • Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu
  • Membela produk yang telah menghadapi masalah publik
  • Membangun citra korporat yang tercermin baik dalam produk-produknya

F. Strategi Marketing Public Relations

Menurut J L Thompson (1995) yang dikutip dari Oliver (2007, p.2)
mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir: Hasil
akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi dan strategi kompetitif untuk
masing-masing aktivitas.
Menurut Anggoro (2005, p.243), ada tiga pendekatan strategis yang harus
dilakukan terhadap humas dan pemasaran. Pertama, kedua fungsi itu harus
diletakkan sebagai bagian dari keutuhan kelangsungan usaha. Kedua,
kegiatannya difokuskan untuk meningkatkan upaya awareness dan
meningkatkan pembelian produk/jasa yang ditawarkan. Dan ketiga, orientasinya harus difokuskan untuk menciptakan kepuasan konsumen dan dimanfaatkan
guna membentuk long term customer relationship.

Menurut Ketler dan Keller (2008, p.279), Alat-alat utama Marketing
Public Relations antara lain:
  • Terbitan : Perusahaan-perusahaan sangat mengandalkan bahan-bahan yang  diterbitkan untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar sasarannya. Bahan-bahan ini mencakup : brosur, artikel, berita berkala dan majalah perusahaan, laporan tahunan, dan bahan-bahan audio visual.
  • Acara-acara : Perusahaan–perusahaan dapat menarik perhatian pada produk-produk baru atau kegiatan-kegiatan perusahaan lainnya dengan menyelenggarakan acara-acara khusus seperti konferensi berita, seminar, tamasya, pameran dagang, pemajangan produk, kontes dan kompetisi. 
  • Pemberian dana sponsor : Perusahaan-perusahaan dapat mempromosikan mereka dan nama perusahaannya dengan mensponsori pertandingan olahraga dan acara budaya dan tujuan-tujuan yang sangat dihargai. 
  • Berita : Salah satu tugas utama profesional humas adalah menemukan atau menciptakan berita yang menguntungkan tentang perusahaan tersebut, produknya dan orang-orangnya, dan mengupayakan agar media menerima siaran pers dan menghadiri konferensi pers.
  • Ceramah : Makin banyak eksekutif perusahaan harus menjawab dengan tangkas pertanyaan-pertanyaan dari media atau member ceramah dalam perhimpunan-perhimpunan perdagangan atau rapat-rapat penjualan, dan penampilan ini dapat membangun citra perusahaan tersebut. 
  • Kegiatan Layanan Masyarakat : Perusahaan-perusahaan dapat membangun kehendak baik dengan menyumbangkan uang dan waktu untuk tujuan-tujuan yang baik. 
  • Media Identitas : Perusahaan-perusahaan membutuhkan identitas visual yang langsung dikenal masyarakat. Identitas visual tersebut terdapat dalam logo perusahaan, alat tulis, brosur, tanda, formulir bisnis, kartu nama, bangunan, seragam, dan aturan berpakaian.
Di dalam penelitian ini, peneliti akan memfokuskan pada beberapa alat
utama Marketing Public Relations yaitu terbitan, acara-acara (event) dan
pemberian dana sponsorship, sebagai bagian dari aktivitas yang biasa dilakukan
oleh perusahaan telepon seluler merek Nexian dalam membangun brand
awareness.

G. Strategi Komunikasi dalam Marketing Public Relations

Menurut Hallahan (1988) yang dikutip dari Iriantara (2004, p.110) bahwa
strategi komunikasi ini akan berkaitan dengan bagaimana mewujudkan gagasan
sehingga bisa mencapai objektif yang ditetapkan. Dalam strategi ini biasanya dinyatakan apa yang akan dilakukan. Dalam menyusun strategi komunikasi ada
beberapa hal yang mesti diperhatikan.
  • Khalayak. Tentukan khalayak mana yang akan dijangkau oleh kegiatan komunikasi sejalan dengan objektif yang sudah ditetapkan. Dalam penyusunan strategi ini, penting untuk memprioritaskan publik organisasi. Namun, dengan tidak melupakan publik intermediary (berpengaruh) yang akan membantu mengkomunikasikan pesan.
  • Tema. Pesan yang disusun pun harus konsisten dengan objektif. Tema yang baik adalah tema yang jelas, langsung, relevan, aktual, dan jujur. Selain itu bisa juga kreatif, dramatis atau bernilai berita. Harap diingat, tema itu tidak sama dengan slogan. 
  • Event dan Media. Di sini mempertimbangkan bagaimana pesan itu disampaikan. Apakah media publik, media interaktif, media yang terkontrol, komunikasi tatap muka, ataukah menyelenggarakan kegiatan atau membuat kegiatan. Media dan events yang dipilih dilakukan dengan mempertimbangkan khalayak yang dijangkau melalui kegiatan komunikasi tersebut.

H. Evaluasi Kinerja Marketing Public Relations

Menurut Harrison (2008, p.418), measurement of marketing
communication : multitudinous, including sales revenue directly attributable to
marketing communication activity, aided and unaided brand awareness, brand images and attributes, recall of media coverage, extent of media coverage,
customer attitudes, attendance at trade shows and events, readership of
publications and the consequent impact on buying behavior, customer questions
and complaints to call centres.

Mengacu pada pendapat Harrison bahwa pengukuran komunikasi
pemasaran: beraneka ragam, termasuk hasil penjualan langsung dapat
diatribusikan dengan kegiatan komunikasi pemasaran, dibantu dengan kesadaran
merek, brand image dan atribut, liputan media, luasnya liputan media, sikap
pelanggan, kehadiran pada pameran dagang dan acara, pembaca dari publikasi
dan pengaruh dari perilaku pembelian, pertanyaan pelanggan dan keluhan kepada
pusat layanan.

I. Faktor Pendorong Marketing Public Relations

  • Pecahnya pasar yang bersifat massal
  • Peledakan informasi dan teknologi
  • Peningkat persaingan
  • Jaringan periklanan semakin kurang kuat
  • Biaya iklan semakin meningkat
  • Pergesaran biaya promosi
  • Ketahan iklan berkurang
  • Peluang media yang berkembang
  • Kemungkinan yang lebih luas

J. Faktor Penghambat Marketing Public Relations

  • Relatif sulit untuk dapat dilakukan penilaian/evaluasi
  • Relatif belum di pahami sepenuhnya manfaat dari MPR oleh manajemen serta belum sepenuhnya dukungan dapat diarahkan dari manajemen

MICE

A. Pengertian Mice

MICE adalah singkatan dari Meeting, Incentive, Convention, Exhibition.
MICE adalah jenis kegiatan yang terdapat dalam industri pariwisata, kegiatan ini
telah di rencakanan secara matang oleh suatu kelompok atau kumpulan orang
yang memiliki kesamaan tujuan dalam penyelenggaran kegiatan tersebut. Dunia
MICE merupakan dunia bisnis yang sangat menjanjikan namun masih sangat
baru dalam masyarakat karena belum banyak memiliki peminat seperti bisnis
lainnya.

Mengingat masih kurangnya pengetahuan tentang MICE di Indonesia. Berikut
dijelaskan pengertian MICE menurut para pakar:
  • Menurut Pendit (1999:25), MICE diartikan sebagai wisata konvensi, dengan batasan: usaha jasa konvensi, perjalanan insentif, dan pameran. Merupakan usaha dengan kegiatan memberi jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendikiawan dsb) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama.
  • Sedangkan menurut Kesrul (2004:3), MICE sebagai suatu kegiatan kepariwisataan yang aktifitasnya merupakan perpaduan antara leisure dan business, biasanya melibatkan sekelompok orang secara bersama-sama, rangkaian kegiatannya dalam bentuk meetings, incentive travels, conventions, congresses, conference dan exhibition.

B. Bentuk-Bentuk MICE

Ada empat bentuk utama dari kegiatan MICE ini, yaitu meeting, incentive, conference, dan exhibition.

1. Meeting
Meeting adalah istilah Bahasa Inggris yang berarti rapat, pertemuan atau
persidangan.
Menurut Kesrul (2004:8), Meeting adalah suatu pertemuan atau persidangan
yang diselenggarakan oleh kelompok orang yang tergabung dalam asosiasi,
perkumpulan atau perserikatan dengan tujuan mengembangkan profesionalisme,
peningkatan sumber daya manusia, menggalang kerjasama anggota dan
pengurus, menyebarluaskan informasi terbaru, publikasi, hubungan
kemasyarakatan.

2. Incentive
Incentive adalah kegiatan yang diadakan oleh sebuah perusahaan atau
organsasi, guna memberikan apresiasi untuk para karyawan dan rekan kerja yang
biasa diadakan diluar kantor atau berupa sebuah perjalanan. 
Menurut Undang-undang No.9 tahun 1990 yang dikutip oleh Pendit (1999:27),
Menjelaskan bahwa perjalanan incentive merupakan suatu kegiatan perjalanan
yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan untuk para karyawan dan mitra
usaha sebagai imbalan penghargaan atas prestasi mereka dalam kaitan
penyelenggaraan konvensi yang membahas perkembangan kegiatan perusahaan
yang bersangkutan.
Menurut Kesrul (2004:18), Incentive merupakan hadiah atau penghargaan yang
diberikan oleh suatu perusahaan kepada karyawan, klien, atau konsumen.
Bentuknya bisa berupa uang, paket wisata atau barang.

3. Conference
Conference atau Konferensi merupakan kegiatan rapat atau pertemuan untuk
berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi
bersama.
Menurut (Pendit,1999:29), Istilah conference diterjemahkan dengan konferensi
dalam bahasa Indonesia yang mengandung pengertian sama.
Dalam prakteknya, arti meeting sama saja dengan conference, maka secara teknis
akronim MICE sesungguhnya adalah istilah yang memudahkan orang mengingat
bahwa kegiatan-kegiatan yang dimaksud sebagai perencanaan, pelaksanaan dan
penyelenggaraan sebuah meeting, incentive, conference dan exhibition
hakekatnya merupakan sarana yang sekaligus adalah produk paket-paket wisata
yang siap dipasarkan.
Kegiatan-kegiatan ini dalam industri pariwisata dikelompokkan dalam satu
kategori, yaitu MICE.
Menurut Kesrul, (2004 :7), Conference atau konferensi adalah suatu pertemuan
yang diselenggarakan terutama mengenai bentuk-bentuk tata krama, adat atau
kebiasaan yang berdasarkan mufakat umum, dua perjanjian antara negara-negara
para penguasa pemerintahan atau perjanjian international mengenai topik
tawanan perang dan sebagainya.

4. Exhibition
Exhibition atau dengan kata lain pameran merupakan suatu kegiatan yang
diadakan guna menyebarluaskan informasi dan promosi yang berhubungan
dengan penyelenggaraan konvensi atau yang ada kaitannya dengan pariwisata
Contoh kegiatan dari Exhibition itu sendiri adalah:
• Kompetisi
• Seminar
• Workshop
• Expo
• Kelas memasak / Cooking Class
Kelas masak merupakan salah satu jenis exhibition yang dihadiri oleh peserta
yakni sekelompok orang dari kalangan dan latar belakang yang berbeda – beda
secara bersama-sama berkumpul di suatu ruangan serbaguna atau tempat yang
sudah di tentukan oleh penyelenggara, guna memberikan pelatihan dan
pembelajaran kepada para peserta tentang bagaimana cara memasak dan
mengolah suatu produk makanan.

C. Hal-Hal yang Diperhatikan saat Penyelenggaraan MICE

Saat akan diadakan MICE, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
  1. Penetapan Lokasi MICE
  2. Pihak perencana mutlak menentukan lokasi dan tempat pertemuan.
  3. Pertimbangan tempat dilihat dari geografis, yaitu jauh dari tempat peserta.
  4. Pertimbangan tempat dilihat dari kondisi di sekitar lokasi.
  5. Fasilitas MICE
Semua fasilitas sangat tergantung dari lingkup pertemuan itu sendiri, seperti:
  1. Jenis dan lama pertemuan
  2. Banyaknya peserta
  3. Banyaknya ruangan yang digunakan
  4. Banyak equipment yang dibutuhkan
  5. Macam akomodasi untuk peserta
  6. Bentuk posisi tempat duduk
  7. Layanan Transportasi
Ada beberapa pengaturan transportasi yang diperlukan, yaitu:
  1. Transportasi dari tempat kerja menuju lokasi
  2. Penggunaan transportasi shuttle service di bandara
  3. Penggunaan transportasi VIP
  4. Penggunaan transportasi lokal untuk berkeliling
  5. Menyediakan staff di dalam transportasi
  6. Layanan Makanan dan Minuman
Selama kegiatan berlangsung, pihak penyelenggara menjamin segala kebutuhan makan dan minum seluruh peserta. Dalam hal ini, penentuan ruang service, ruang makan, dan pengaturan makanan dalam ruangan harus dilakukan agar semakin memperlancar jalannya kegiatan. Begitu juga dengan kebersihan dan jenis makanan serta minuman yang disediakan.

D. Pertimbangan Pelaksanaan Mice

Menurut Kesrul (2004:9), dalam penyelenggara kegiatan MICE, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Penetapan Lokasi dan Ruang MICE

a. Dalam penentuan terjadi 2 kemungkinan sebagai berikut :
  • Pihak klien yang menetapkan dan mengkonfirmasikan lokasi tempat penyelenggaraannya. Pihak perencana tidak meneruskan proses lebih lanjut.
  • Perencana mutlak menentukan lokasi dan tempat pertemuan, misalnya menyelenggarakan suatu seminar atau workshop atau konferensi.
b. Pertimbangan tempat penyelenggara secara geografis dengan spread of the person attending : terlalu jauh dari tempat peserta, kecuali khususnya seperti no.1b, peserta yang memerlukan sekali seminar dan konferensi tersebut.

c. Pertimbangan dalam menentukan kondisi sekitar lokasi dimana pertemuan akan digelar.

2. Perlengkapan Fasilitas MICE

Menurut Kesrul (2004:90) Perlengkapan fasilitas dan pelayanan kesekretariatan dari pertemuan atau konferensi amat beragam sehingga tidak ada standar yang berlaku umum.Dalam menentukan perlengkapan suatu pertemuan perlu memahami dengan seksama beberapa hal berikut :
  • Jenis pertemuan dan lamanya
  • Jumlah peserta
  • Jumlah ruangan yang dibutuhkan
  • Jenis dan jumlah equipment yang diperlukan
  • Bentuk pengaturan tempat duduk
  • Akomodasi peserta mice
3. Penanganan Transportasi

Meeting planer atau PCO bertanggung jawab dalam pengaturan transportasi bagi keseluruhan peserta MICE. Menurut Kesrul (2004:104), ada enam point dalam pengaturan transportasi yaitu :
  • Transprtasi udara
  • Airport shuttle service
  • Multiple property shuttle
  • VIP transportation
  • Local tour
  • Staff transportation
4. Pelayanan Makanan dan Minuman

Menurut Kesrul (2004:113), Mengemukakan bahwa agar acara pertemuan atau konferensi berjalan dengan lancar dan mengurangi complaint makanan dan minuman. Seorang meeting manager perlu memeriksa lokasi dan penempatan reguler food and beverage, room service and banquet capabilities. Evaluasi kualitas makanan dan minuman meliputi appearance and attractiveness, cleanliness, dan jenis serta variasi makanan dan minuman pada saat ramai (peak hours) untuk mengetahui ketersediaan stok pelayanan dan keterampilan. Termasuk harga yang sesuai dengan penawaran, di samping itu apakah perlu melakukan pemesanan terlebih dahulu. Apakah restaurant tersebut melayani permintaan khusus atau tambahan menyangkut lay out dan jenis makanan dan minuman.

5. Akomodasi

Berikut ini daftar penanganan akomodasi yang harus di cek:
  • Akomodasi sesuai harapan peserta
  • Penginapan : Jumlah kamar, tipe kamar dan tempat tidur
  • Kamar gratis untuk panitia atau komite : jumlah, tipe, dan fasilitas yang harus dibayar
  • Kamar khusus untuk organisasi dan tamu resmi : jumlah, tipe, dan harga

Demikianlah ulasan tentang pengertian Marketing Public Relation & Mice, Semoga dapat dipahami dan tentunya dapat bermanfaat bagi kalian yang sudah membacanya. Mohon maaf jika ada kesalahan, sekian dan terimakasih!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengalaman saya membuat tugas akhir makalah Call For Paper

Pada semester 6 yang ini saya melalui salah satu masa yang sangat menegangkan dalam hidup saya dimana saya harus diwajibkan dalam pembuatan ...